Di hari kedua ini saya mencoba mengamati gaya belajar kakak ketika membaca Iqro’. Metodenya adalah dengan membiarkan Kakak membaca buku Iqro nya sendiri sedangkan saya hanya mengamati dan mengoreksi jika ada bacaan yang salah.
Kakak membaca sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Dan yang paling mengambil perhatian saya kali ini adalah dia agak kesusahan membaca tanpa menggunakan jari untuk menunjuk tiap hurufnya. Kedua hal ini merupakan ciri khas dari Gaya Belajar Kinestetik.
Di tengah-tengah membaca Kakak juga mendengar suara tangisan bayi dan kemudian bilang: “Mama, itu siapa yang nangis”??
Hehe, ternyata Kakak mudah sekali terganggu dengan suara-suara saat belajar. Dan hal tersebut merupakan salah satu ciri dari gaya belajar Auditori.
Jadi, kesimpulan untuk hari kedua kali ini Kakak memiliki gaya belajar gabungan dari Kinestetik dan Auditori.